Senin, 05 November 2018

Perjalanan dipesantren selama 3 tahun

Karya: Vinika nur laili khusna


Vinika nur Laili khusna itulah nama pemberian dari orang tua ku, sekarang aku menimba ilmu di SMA NEGERI 1  Kepohbaru. Dulunya ku lulusan pesantren Darul Istiqomah. Aku dulu tidak pernah kepikiran kalau  tinggal dan sekolah dipesantren masa itu aku bingung, mau sekolah diman terus orang tua ku memilihkan untuk tinggal dan sekolah dipesantren Darul Istiqomah. Permintaan orang tua tak bisa ku hindari. Bagaimana pun aku harus memenuhi permintaannya.Kenapa?,,,karena pilihan orang tua itu selalu benar dan yang terbaik untuk ku.

Saat itu tanggal 25 bulan 07 tahun 2014 hari pertamaku masuk pesantren, saat itu saya diantar oleh kedua orang tuaku dan adik ku. Waktu saya ditanya ayah ku
“Sayang kamu betah kan disini” tanya ayah ku sambil tersenyum manis
“Insallah yah aku betah dipesantren ini” jawabku sambil mengeluarkan air mata
“Jangan nagis dong,,,ayah ku sambil mengelus-elus kepalaku,,,ayah pulang dulu ya” jawab ayah ku sambil matanya berkaca-kaca
“Aku menjawab,,,iya sambil senyum terpaksa”
Habis itu aku tidak bisa menahan air mataku, Terus aku dihibur oleh kakak pengurus di pesantren itu dan aku juga diajak keliling-keliling dan melihat-lihat yang ada dipesantren.

Hari demi hari aku ngerasain gimana rasanya tinggal dipesantren tanpa menonton TV, memegang Hp dan jauh sama keluarga. Itulah hal yang membosankan bagiku. terus ada 2 orang teman yang mendekati ku untuk menghibur ku biar tidak sedih terus .Terus aku diajak main sama kedua temanku yang namanya Jenny, nama aslinya Jenny Setya Nirmala Putri dan Shofia nama aslinya Shofia Hidayatun Khasanah dia baik sama aku baik sama aku, Jenny dan Shofia selalu menghibur aku saat aku sedih dan kemana-mana selalu bertiga makan pun kita bareng. Setiap aku dijenguk orang tuaku pasti tidak bisa mengontrol air mataku, waktu itu ayah ku bilang sama aku begini
“Nak, jika kamu ingin menjadi orang yang benar rubah sekarang juga sikap negatif mu yang ada dihidupmu”
“Baik yah!” jawabku sambil tersenyum kecil
 Waktu dijenguk itu aku dibawain makanan banyak sekali, sampai-sampai aku bagikan ketemanku satu kompleks (ruangan).

Sudah beberapa bulan kelasku mendapatkan masalah yang besar sekali yaitu uang kas dan uang iuran buat membeli cat untuk menghias kelas dan semua uang itu hilang tak tau siapa yang mencurinya, semua teman sekelas ku nagis gara-gara semua uangnya hilang. Tapi temanku mencurigai satu orang namanya itu indah. Saat itu sudah ditanya sma teman-temanku yang namanya Lusi
“Indah apakah kamu mencuri uang kas sama uang iuran?”
“Bukan aku yang mencuri “ dia menjawab seperti  tidak bersalah.
“Apakah kamu tidak mencuri “ masih tidak percaya dengan omongannya.
“Iya, aku tidak bohong”
Lusi masih tidak percaya kalau dia tidak mencuri.
Terus Lusi memberitahu kepada kakak pengurus terus kakak pengurus memberitahu mbah yai, dan mbah yai menyelidikinya, teman ku semuanya ditanya ditempat gelap dan sunyi, satu persatu ditanya. Dan ada satu anak namanya indah didalam ruangan yang gelap dan sunyi lama sekali, gara-gara dia ditanya. Saat itu dia ditanya tidak mengaku, menit per menit dia mulai mengaku kalau dia mengambil tapi katanya indah dia mengambil cuma sebagian, tapi sebagiannya dimana?dan siapa yang mengambilnya? Katanya mbah yai yang ngambil itu bukan orang. Dan anak yang mengambil itu tidak dihukum tapi disuruh ganti uang yang dicurinya dan orang tuanya dipanggil untuk ke pesantren. Dan anak yang mencuri meminta maaf kepada teman sekelas. Waktu ada yang mencuri aku tidak kerasan lagi dipesantren, kenapa?. Karena aku takut kalau uang ku diambil sama dia. Lama-lama barangku mulai hilang satu persatu termasuk baju dan jilbab dan tak tau siapa yang mengambilnya, aku Cuma sabar, karena itu semua cobaan orang yang tinggal dipesantren.

Sudah beberapa bulan dipesantren aku ternyata terkena penyakit maag. Sakit banget rasanya, gara-gara aku sering telat makan dan sering memakan makanan pedas. Akhirnya saya sering pulang-pulang, dan aku udah kerasan dirumah tidak mau balik ke pondok. Dan pernah waktu itu aku hampir aja boyong (pindah). Terus aku tanya sama kakak pengurus pesantren itu
“Dek, kenapa kamu mau boyong (pindah)” pertanyaan dari kakak pengurus itu
“Iya, mbak karena saya sering sakit-sakitan” jawabku.
Setelah itu aku pergi kekamar dan teman ku itu mendengar kalau aku mau boyong (pindah), terus temanku tanya kepada ku
“Vin, kenapa kamu mau boyong (pindah)” tanya jenny
“Iya, vin kenapa?,,,kamu udah saya anggap sahabat sendiri”tanya shofia
”Iya Jen, Shof aku minta maaf ya,,,,karena aku sering sakit-sakitan” jawabku
“Vin janganlah pindah,,,,nanti aku tidak punya teman lagi “ tanya Shofia dan Jenny
“Kan masih banyak teman, bukan aku aja ” jawabku sambil tersenyum
Jenny sama Shofia langsung memeluk aku sambil menangis. Terus teman ku sekamar nasihati aku semua, temanku nasihati aku begini
“Vin,,,Allah telah menuliskan sebuah resah sepaket dengan indah. Allah juga memberikan ujian dan jawaban pada umatnya, maka dari itu hadirkan hikmah untuk mereka yang pasrah PERCAYALAH”
Terus aku berpikiran untuk tidak pindah, teman-temanku merasa senang sekali, karena saya tidak jadi pindah

Paling seru kalau teman-teman kumpul sambil membuat rujak mangga, apa lagi kalau mau tidur pasti yang ngomongin oranglah yang bahas apalah ada aja ide nya seru banget dah pokoknya. Masa-masa yang menyenangkan dipesantren ya itu KEBERSAMAAN gak ada yang bisa ganti.

Waktu mau Haflah (perpisahan) semua teman-temanku pada sedih semua termasuk aku tetapi dibuat enjoy aja. Ditengah-tengah acara ada kakak kelas yang membacakan puisi, puisinya itu sedih dan semua teman-teman ku nagis termasuk saya. Setelah Haflah (perpisahan) selesai aku dan temanku pada sedih semua,ngak nyangka secepat ini harus berpisah sama teman-teman, sahabat, guru-guru, adik kelas, kakak kelas, pengurus pondok, sekolahan dan pesantren tercinta. Aku rasa nggak sanggup banget untuk semua itu. Setelah perpisahan ada libur satu minggu buat mengambili barang-barangku yang ada dipesantren. Ada 5 teman ku yang sudah kembali kepesantren,namanya Fida, Aulia, Maya, Bunga, Afril. Saat itu aku ditanya sama 5 teman ku
“Vin, kenapa kamu membawa pulang semua barangmu” tanya Fida
“Iya, aku kan mau pindah hari-hari ini aku makin ndak kerasan” jawabku
“Kamu, mau pindah dimana?” tanya Maya
“Aku mau pindah ke SMA NEGERI 1 Kepohbaru” jawabku
“Iya, satu lagi jaga kesehatan dan jangan lupa sholat 5 waktu ya” tanya Aulia
“Iya aku ndak akan melupakanmu dan aku tidak akan ngelupakan kewajibanku sebagai muslim” jawabku
Setelah itu 5 temanku memeluk aku sambil menangis
“Oh iya, satu lagi salam ya buat teman-teman ya, termasuk Jenni sama Shofia”tanyaku sambil meneteskan air
“Iya, vin” jawab Bungan dan Afril
“Aku pergi dulu ya,bay bay” tanyaku sambil tidak bisa menahan air mata.



Kepohbaru, 05 November 2018









3 komentar:

  1. Setiap cita-cita yang diinginkan, pasti memerlukan pengorbanan.
    Tak mungkin akan datang begitu saja.

    Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan menemukan hasilnya.

    Tetap semangat.

    BalasHapus
  2. Man Jadda W Jada

    Atau

    Man Saaro "aladdarbi fashola


    Lanjutkan perjuanganmu..lebih baik mandi keringat saat ini.. Daripada mandi darah esok hari

    BalasHapus
  3. Bagus sekali pengalaman hidup kamu.
    Dalam hidup kita akan sll menghadapi yg namanya 2 hal yg saling bertentangan, krn itu sdh takdir dr Allah utk mengetahui sejauh mana kita sbg manusia bs tetep kuat iman apapun kejadian yg kt alami.

    Smg mbak Vinika bs sabar&mengambil hikmah atas apapun yg Allah berikan pd kt.

    Innalloha ma'asshobiriin

    BalasHapus